Eurasian Eagle Owl
Burung hantu jenis elang Eurasia adalah salah satu jenis yang memiliki ukuran tubuh terbesar di dunia. Burung hantu jenis ini dapat Grameds ditemukan di sebagian besar wilayah Asia, Eropa, dan beberapa wilayah bagian Afrika utara. Burung hantu jenis Eurasian Eagle Owl memiliki karakteristik bentuk matanya yang berwarna orange mencolok dan jumbaian telinga yang memiliki bulu.
Burung hantu Beluk watu jaya adalah salah satu jenis asli endemik Indonesia. Burung hantu jenis ini memiliki ukuran yang lumayan kecil, panjangnya hanya mencapai 24 cm saja.
Biasanya beluk watu jaya memiliki warna bulu yang dominan merah bata dengan warna mata yang kecoklatan kekuningan-kuningan. Bentuk paruh burung hantu jenis ini sangat runcing dan berwarna hijau. Beluk watu jaya biasa tinggal di hutan dataran rendah yang lebih hangat.
Celepuk gunung yang bernama lain mountain scops owl adalah salah satu spesies burung hantu yang berhabitat Indonesia. Burung hantu celepuk gunung juga bisa hidup di wilayah India, Bhutan, Nepal, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Jenis burung hantu ini bisa mengeluarkan suara yang unik karena bisa membentuk nada yang tinggi pendek, bahkan hampir serupa mirip seperti suara radar.
Burung hantu punggok coklat adalah salah satu jenis yang memiliki ukuran sedang dan tubuhnya didominasi oleh warna bulu yang kecoklatan. Penampilan burung hantu punggok coklat tampak seperti elang dengan warna bulunya yang gelap dan matanya yang bulat coklat. Burung hantu jenis ini biasanya memangsa serangga capung, kadal, kepiting, dan kelelawar.
Eurasian Eagle Owl
Burung hantu jenis elang Eurasia adalah salah satu jenis yang memiliki ukuran tubuh terbesar di dunia. Burung hantu jenis ini dapat Grameds ditemukan di sebagian besar wilayah Asia, Eropa, dan beberapa wilayah bagian Afrika utara. Burung hantu jenis Eurasian Eagle Owl memiliki karakteristik bentuk matanya yang berwarna orange mencolok dan jumbaian telinga yang memiliki bulu.
Burung hantu Beluk watu jaya adalah salah satu jenis asli endemik Indonesia. Burung hantu jenis ini memiliki ukuran yang lumayan kecil, panjangnya hanya mencapai 24 cm saja.
Biasanya beluk watu jaya memiliki warna bulu yang dominan merah bata dengan warna mata yang kecoklatan kekuningan-kuningan. Bentuk paruh burung hantu jenis ini sangat runcing dan berwarna hijau. Beluk watu jaya biasa tinggal di hutan dataran rendah yang lebih hangat.
Celepuk gunung yang bernama lain mountain scops owl adalah salah satu spesies burung hantu yang berhabitat Indonesia. Burung hantu celepuk gunung juga bisa hidup di wilayah India, Bhutan, Nepal, Malaysia, Taiwan, dan Thailand. Jenis burung hantu ini bisa mengeluarkan suara yang unik karena bisa membentuk nada yang tinggi pendek, bahkan hampir serupa mirip seperti suara radar.
Burung hantu punggok coklat adalah salah satu jenis yang memiliki ukuran sedang dan tubuhnya didominasi oleh warna bulu yang kecoklatan. Penampilan burung hantu punggok coklat tampak seperti elang dengan warna bulunya yang gelap dan matanya yang bulat coklat. Burung hantu jenis ini biasanya memangsa serangga capung, kadal, kepiting, dan kelelawar.
Rekomendasi Buku Mengenal Burung Hantu
Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang jenis burung hantu dan beberapa jenis pemangsa lainnya secara lengkap untuk mengenalnya lebih jauh: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas
Burung hantu adalah salah satu satwa yang terkenal karena keindahan dan keunikannya, baik satwa dilindungi sampai ada beberapa jenis burung hantu yang bisa dipelihara. Pesona keeksotisan burung hantu tidak perlu diragukan lagi karena corak bulu dan warnanya membuat penampilannya tampak gagah.
Begitu pula dengan bagian bentuk tubuhnya yang bermacam-macam, membantu beberapa jenis burung hantu menjadi langka atau memiliki harga yang fantastis jika dijadikan hewan peliharaan.
Burung hantu juga memiliki karakteristik perilaku yang unik, salah satunya pemangsa yang berburu di malam hari. Keunikan itulah yang membuatnya membedakan dengan satwa lain, sehingga wajar jika jenis burung hantu banyak menarik perhatian orang.
Dalam habitatnya, burung hantu memiliki bebagai jenis, bahkan ada jenis burung hantu yang berhabitat asli di wilayah Indonesia. Berikut ini penjelasan jenis-jenis burung hantu yang perlu Grameds ketahui agar bisa mengidentifikasi jenis hewan dengan mudah:
Eurasian Pygmy Owl
Burung hantu jenis Eurasian Pygmy Owl memiliki ukuran yang cukup kecil sekitar 15 hingga 19 cm atau sekitar sejengkal orang dewasa. Bulunya berwarnanya coklat keabu-abuan pucat dengan beberapa garis konsentris yang lebih gelap membentuk corak bintik gelap.
Meskipun ukuran tubuhnya kerdil, namun burung hantu jenis ini merupakan spesies yang tersebar di wilayah Eropa Tengah dan Utara hingga ke Timur dan Siberia.
Eurasian Pygmy Owl ini biasanya memangsa tikus, kadal, ikan, dan kelelawar. Selain itu mereka juga biasanya tinggal di habitat hutan campuran, seperti pegunungan yang semi terbuka. Nah, Itulah beberapa jenis burung hantu di Indonesia dan jenis yang dilindungi baik di wilayah Asia dan beberapa benua lainnya. Burung hantu adalah hewan liar yang tidak bisa dipelihara secara sembarangan, jadi jika Grameds sangat menyukai jenis burung yang satu ini hanya bisa melihatnya di kebun binatang dan sebagainya.
Berbeda dengan jenis burung lainnya, burung hantu bukanlah satwa yang bisa dijadikan hewan peliharaan ramah dengan manusia karena ia terbiasa memburu mangsanya di alam bebas. Demi melindungi satwa ini lebih baik untuk tidak memburunya secara ilegal, apalagi memeliharanya sebagai hiasan di rumah.
Jika Grameds tertarik ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang jenis burung hantu, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds akan menemukan banyak referensi tentang jenis-jenis burung hantu dan jenis burung pemangsa lainnya, baik berhabitat asli di Indonesia atau luar negeri.
Eurasian Pygmy Owl
Burung hantu jenis Eurasian Pygmy Owl memiliki ukuran yang cukup kecil sekitar 15 hingga 19 cm atau sekitar sejengkal orang dewasa. Bulunya berwarnanya coklat keabu-abuan pucat dengan beberapa garis konsentris yang lebih gelap membentuk corak bintik gelap.
Meskipun ukuran tubuhnya kerdil, namun burung hantu jenis ini merupakan spesies yang tersebar di wilayah Eropa Tengah dan Utara hingga ke Timur dan Siberia.
Eurasian Pygmy Owl ini biasanya memangsa tikus, kadal, ikan, dan kelelawar. Selain itu mereka juga biasanya tinggal di habitat hutan campuran, seperti pegunungan yang semi terbuka. Nah, Itulah beberapa jenis burung hantu di Indonesia dan jenis yang dilindungi baik di wilayah Asia dan beberapa benua lainnya. Burung hantu adalah hewan liar yang tidak bisa dipelihara secara sembarangan, jadi jika Grameds sangat menyukai jenis burung yang satu ini hanya bisa melihatnya di kebun binatang dan sebagainya.
Berbeda dengan jenis burung lainnya, burung hantu bukanlah satwa yang bisa dijadikan hewan peliharaan ramah dengan manusia karena ia terbiasa memburu mangsanya di alam bebas. Demi melindungi satwa ini lebih baik untuk tidak memburunya secara ilegal, apalagi memeliharanya sebagai hiasan di rumah.
Jika Grameds tertarik ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang jenis burung hantu, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds akan menemukan banyak referensi tentang jenis-jenis burung hantu dan jenis burung pemangsa lainnya, baik berhabitat asli di Indonesia atau luar negeri.
JENIS BURUNG HANTU DI INDONESIA
Indonesia juga terkenal dengan kekayaan satwanya, mulai dari satwa darat, laut, sampai berbagai macam jenis burung. Satwa-satwa asli Indonesia memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda dan unik karena sebagai negara tropis yang memiliki iklim unik juga mempengaruhi habitat satwa-satwa liarnya. Berikut ini jenis-jenis burung hantu yang berhabitat asli di wilayah Indonesia: 1. Serak Jawa
Jenis serak jawa juga dikenal dengan nama barn owl dengan ukuran sedang dan sayap yang panjang bulat, dan ukuran ekor yang pendek. Biasanya kaki burung hantu jenis ini berukuran panjang kokoh dan bentuk kepala yang bulat tanpa ada jumbaian telinga.
Keseluruhan warna burung hantu serak jawa ini adalah pucat dan matanya berwarna gelap pekat. Biasanya habitat burung hantu serak jawa bersarang di perkebunan, lumbung yang sudah terbengkalai, atau pepohonan lebat.
Mereka juga bisa bersarang dan bertengger di rongga pohon atau bangunan buatan manusia yang sudah tidak berpenghuni. Pada malam hari, Barn Owls berburu dengan terbang rendah diatas habitat terbuka, mencari hewan pengerat kecil terutama dengan suara. Serak Jawa bisa terbang dengan gaya melayang-layang untuk yang khas.
Saat berburu burung hantu jenis Barn Owl memerlukan lahan terbuka yang luas, seperti rawa, padang rumput, atau ladang pertanian yang campuran. Jenis burung Barn Owl ini bisa dijumpai di wilayah Asia, mulai dari Asia Kecil ke Cina tengah, termasuk Indonesia, sampai Australia dan pulau-pulau lepas pantai, seperti New Zealand.
Jenis Serak bukit atau oriental bay owl juga dikenal sebagai burung wowo-wiwi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bentuk wajahnya memiliki ciri khas yang hampir serupa dengan ular sendok dan bagian tubuh atasnya berwarna coklat sedikit kemerahan dengan corak bintik hitam dan putih.
Burung hantu jenis ini lumayan aktif saat berburu pada malam hari, namun cenderung akan santai dan duduk atau rebahan saat siang hari. Jenis Serak bukit lebih suka memangsa hewan-hewan kecil seperti katak, ular, tikus, kadal, dan serangga yang ukurannya lumayan besar.
Burung hantu jenis Celepuk merah bisa Grameds temukan di berbagai wilayah Indonesia, yakni Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Burung jenis ini biasanya berhabitat di hutan dataran rendah.
Biasanya warna burung hantu jenis ini adalah kemerahan yang bagian atas berwarna coklat kemerahan dan memiliki corak strip hitam dan putih di bulunya. Burung hantu jenis ini bisa dibilang lumayan langka ditemukan karena habitatnya yang semakin sedikit.
Hingkik atau burung hantu beluk jampuk adalah jenis burung hantu yang ukurannya lumayan besar, yakni bisa mencapai panjang sampai 45 cm. Di daerah luar negeri, burung hantu jenis ini memiliki sebutan barred eagle owl atau malay eagle owl.
Ciri khas beluk jampuk adalah warna bulunya abu-abu dengan corak telinga horizontal yang sangat mencolok. Burung hantu jenis ini biasanya memangsa serangga ukuran besar, reptile, ikan kecil, burung-burung kecil, dan mamalia kecil.
MENGENAL SATWA BURUNG HANTU
Burung hantu adalah salah satu jenis burung pemangsa yang masuk dalam Family Strigiformes yang merupakan pemburu di waktu malam hari. Kurang lebih ada 244 spesies burung hantu yang telah diketahui dan menyebar di seluruh dunia.
Di Negara bagian barat, burung hantu dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, namun di Indonesia justru dianggap sebagai pembawa pratanda maut, itulah sebabnya satwa burung ini disebut masyarakat dengan nama burung hantu.
Burung hantu lebih dikenal dengan ciri khas bentuk matanya yang besar dan menghadap ke depan. Karakteristik tersebut tentu tidak dimiliki pada jenis burung lainnya yang matanya berada di samping.
Burung hantu masuk dalam jenis burung pemangsa karena memiliki bentuk paruh yang tajam dan bengkok seperti seperti elang CHE, elang IBE, australian hobby atau falco subbuteo. Selain itu, susunan bulu di kepalanya membentuk lingkaran wajah yang dapat memberikan tampilan menyeramkan.
Bentuk leher burung hantu juga sangat lentur, sehingga kepalanya dapat berputar 180 derajat ke belakang. Tidak di semua daerah di Indonesia menyebut jenis burung ini sebagai nama burung hantu.
Di Jawa, jenis burung ini disebut dengan nama darès atau manuk darès yang sebenarnya tidak berkaitan dengan kematian atau hantu. Berbeda penyebutan di Sulawesi Utara, yakni dikenal dengan nama Manguni.
Umumnya ekor burung hantu pendek, namun memiliki sayap yang besar dan lebar. Bahkan rentang sayapnya bisa mencapai sekitar tiga kali lipat panjang tubuh normalnya. Jenis burung hantu di Indonesia lebih banyak berburu di malam hari, meskipun ada pula yang berburu saat waktu remang-remang seperti di waktu subuh dan sore (crepuscular), bahkan ada pula yang berburu di siang hari.
Posisi matanya yang menghadap ke depan, memungkinkan burung hantu untuk mengukur jarak dengan tepat. Modal berburu burung hantu di gelapnya malam adalah bentuk paruh sangat kuat dan tajam, kaki cekatan yang mampu mencengkeram kuat, dan kemampuan terbangnya tanpa mengeluarkan suara berisik.
Bahkan ada beberapa jenis burung ini bisa memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total. Seekor burung hantu hanya menggunakan indra pendengaran yang dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara mangsanya tersebut.
Burung hantu biasanya membuat sarang di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun jenis palem. Beberapa jenis burung ini juga sering menggunakan tempat-tempat pada bangunan, yakni di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong atau tidak berpenghuni lagi. Burung hantu bisa bertelur antara satu sampai empat butir yang biasanya berwarna putih atau putih berbercak.
Burung jenis ini di Indonesia biasanya memangsa binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan sebagainya. Itulah sebabnya burung hantu biasa dijadikan sebagai pembasmi hama oleh para petani karena keefektifannya mengusir tikus di sawah dibanding menggunakan racun tikus.
JENIS BURUNG HANTU DI INDONESIA
Indonesia juga terkenal dengan kekayaan satwanya, mulai dari satwa darat, laut, sampai berbagai macam jenis burung. Satwa-satwa asli Indonesia memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda dan unik karena sebagai negara tropis yang memiliki iklim unik juga mempengaruhi habitat satwa-satwa liarnya. Berikut ini jenis-jenis burung hantu yang berhabitat asli di wilayah Indonesia: 1. Serak Jawa
Jenis serak jawa juga dikenal dengan nama barn owl dengan ukuran sedang dan sayap yang panjang bulat, dan ukuran ekor yang pendek. Biasanya kaki burung hantu jenis ini berukuran panjang kokoh dan bentuk kepala yang bulat tanpa ada jumbaian telinga.
Keseluruhan warna burung hantu serak jawa ini adalah pucat dan matanya berwarna gelap pekat. Biasanya habitat burung hantu serak jawa bersarang di perkebunan, lumbung yang sudah terbengkalai, atau pepohonan lebat.
Mereka juga bisa bersarang dan bertengger di rongga pohon atau bangunan buatan manusia yang sudah tidak berpenghuni. Pada malam hari, Barn Owls berburu dengan terbang rendah diatas habitat terbuka, mencari hewan pengerat kecil terutama dengan suara. Serak Jawa bisa terbang dengan gaya melayang-layang untuk yang khas.
Saat berburu burung hantu jenis Barn Owl memerlukan lahan terbuka yang luas, seperti rawa, padang rumput, atau ladang pertanian yang campuran. Jenis burung Barn Owl ini bisa dijumpai di wilayah Asia, mulai dari Asia Kecil ke Cina tengah, termasuk Indonesia, sampai Australia dan pulau-pulau lepas pantai, seperti New Zealand.
Jenis Serak bukit atau oriental bay owl juga dikenal sebagai burung wowo-wiwi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Bentuk wajahnya memiliki ciri khas yang hampir serupa dengan ular sendok dan bagian tubuh atasnya berwarna coklat sedikit kemerahan dengan corak bintik hitam dan putih.
Burung hantu jenis ini lumayan aktif saat berburu pada malam hari, namun cenderung akan santai dan duduk atau rebahan saat siang hari. Jenis Serak bukit lebih suka memangsa hewan-hewan kecil seperti katak, ular, tikus, kadal, dan serangga yang ukurannya lumayan besar.
Burung hantu jenis Celepuk merah bisa Grameds temukan di berbagai wilayah Indonesia, yakni Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Burung jenis ini biasanya berhabitat di hutan dataran rendah.
Biasanya warna burung hantu jenis ini adalah kemerahan yang bagian atas berwarna coklat kemerahan dan memiliki corak strip hitam dan putih di bulunya. Burung hantu jenis ini bisa dibilang lumayan langka ditemukan karena habitatnya yang semakin sedikit.
Hingkik atau burung hantu beluk jampuk adalah jenis burung hantu yang ukurannya lumayan besar, yakni bisa mencapai panjang sampai 45 cm. Di daerah luar negeri, burung hantu jenis ini memiliki sebutan barred eagle owl atau malay eagle owl.
Ciri khas beluk jampuk adalah warna bulunya abu-abu dengan corak telinga horizontal yang sangat mencolok. Burung hantu jenis ini biasanya memangsa serangga ukuran besar, reptile, ikan kecil, burung-burung kecil, dan mamalia kecil.
MENGENAL SATWA BURUNG HANTU
Burung hantu adalah salah satu jenis burung pemangsa yang masuk dalam Family Strigiformes yang merupakan pemburu di waktu malam hari. Kurang lebih ada 244 spesies burung hantu yang telah diketahui dan menyebar di seluruh dunia.
Di Negara bagian barat, burung hantu dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, namun di Indonesia justru dianggap sebagai pembawa pratanda maut, itulah sebabnya satwa burung ini disebut masyarakat dengan nama burung hantu.
Burung hantu lebih dikenal dengan ciri khas bentuk matanya yang besar dan menghadap ke depan. Karakteristik tersebut tentu tidak dimiliki pada jenis burung lainnya yang matanya berada di samping.
Burung hantu masuk dalam jenis burung pemangsa karena memiliki bentuk paruh yang tajam dan bengkok seperti seperti elang CHE, elang IBE, australian hobby atau falco subbuteo. Selain itu, susunan bulu di kepalanya membentuk lingkaran wajah yang dapat memberikan tampilan menyeramkan.
Bentuk leher burung hantu juga sangat lentur, sehingga kepalanya dapat berputar 180 derajat ke belakang. Tidak di semua daerah di Indonesia menyebut jenis burung ini sebagai nama burung hantu.
Di Jawa, jenis burung ini disebut dengan nama darès atau manuk darès yang sebenarnya tidak berkaitan dengan kematian atau hantu. Berbeda penyebutan di Sulawesi Utara, yakni dikenal dengan nama Manguni.
Umumnya ekor burung hantu pendek, namun memiliki sayap yang besar dan lebar. Bahkan rentang sayapnya bisa mencapai sekitar tiga kali lipat panjang tubuh normalnya. Jenis burung hantu di Indonesia lebih banyak berburu di malam hari, meskipun ada pula yang berburu saat waktu remang-remang seperti di waktu subuh dan sore (crepuscular), bahkan ada pula yang berburu di siang hari.
Posisi matanya yang menghadap ke depan, memungkinkan burung hantu untuk mengukur jarak dengan tepat. Modal berburu burung hantu di gelapnya malam adalah bentuk paruh sangat kuat dan tajam, kaki cekatan yang mampu mencengkeram kuat, dan kemampuan terbangnya tanpa mengeluarkan suara berisik.
Bahkan ada beberapa jenis burung ini bisa memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total. Seekor burung hantu hanya menggunakan indra pendengaran yang dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara mangsanya tersebut.
Burung hantu biasanya membuat sarang di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun jenis palem. Beberapa jenis burung ini juga sering menggunakan tempat-tempat pada bangunan, yakni di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong atau tidak berpenghuni lagi. Burung hantu bisa bertelur antara satu sampai empat butir yang biasanya berwarna putih atau putih berbercak.
Burung jenis ini di Indonesia biasanya memangsa binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan sebagainya. Itulah sebabnya burung hantu biasa dijadikan sebagai pembasmi hama oleh para petani karena keefektifannya mengusir tikus di sawah dibanding menggunakan racun tikus.
Eurasian Pygmy Owl
Burung hantu jenis Eurasian Pygmy Owl memiliki ukuran yang cukup kecil sekitar 15 hingga 19 cm atau sekitar sejengkal orang dewasa. Bulunya berwarnanya coklat keabu-abuan pucat dengan beberapa garis konsentris yang lebih gelap membentuk corak bintik gelap.
Meskipun ukuran tubuhnya kerdil, namun burung hantu jenis ini merupakan spesies yang tersebar di wilayah Eropa Tengah dan Utara hingga ke Timur dan Siberia.
Eurasian Pygmy Owl ini biasanya memangsa tikus, kadal, ikan, dan kelelawar. Selain itu mereka juga biasanya tinggal di habitat hutan campuran, seperti pegunungan yang semi terbuka. Nah, Itulah beberapa jenis burung hantu di Indonesia dan jenis yang dilindungi baik di wilayah Asia dan beberapa benua lainnya. Burung hantu adalah hewan liar yang tidak bisa dipelihara secara sembarangan, jadi jika Grameds sangat menyukai jenis burung yang satu ini hanya bisa melihatnya di kebun binatang dan sebagainya.
Berbeda dengan jenis burung lainnya, burung hantu bukanlah satwa yang bisa dijadikan hewan peliharaan ramah dengan manusia karena ia terbiasa memburu mangsanya di alam bebas. Demi melindungi satwa ini lebih baik untuk tidak memburunya secara ilegal, apalagi memeliharanya sebagai hiasan di rumah.
Jika Grameds tertarik ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang jenis burung hantu, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds akan menemukan banyak referensi tentang jenis-jenis burung hantu dan jenis burung pemangsa lainnya, baik berhabitat asli di Indonesia atau luar negeri.