Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kedua jenis kata ini, berikut 300+ kata baku dan tidak baku yang sering dipakai dan mengalami kesalahan dalam praktiknya, kata dibawah ini kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:

Setelah mempelajari hal di atas, diharapkan Anda dapat menentukan penggunaan kata baku dan kata tidak baku secara tepat. Anda harus tahu, menggunakan kata apa ketika berurusan dengan sesuatu yang resmi. Dan ketika sifatnya non formal atau pribadi harus menggunakan apa, itu harus Anda pahami baik-baik.

Selanjutnya, Anda dapat mempelajari kalimat efektif dan tidak efektif, karena akan sangat erat kaitannya dengan kata baku dan tidak baku. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Penjelasan mengenai kebahasaan ini akan membantu Anda dalam menulis buku. Apabila Anda menulis sesuai kaidah, buku Anda akan dipahami dengan mudah.

Sebagai Pemberi Kekhasan

Indonesia mengharuskan setiap wilayah daerahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.

Penulisan Kata Ganti, Dipisah atau Digabung?

Dikutip melalui website resmi Universitas Darunnajah dalam salah satu materi di Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) Kemdikbud, kata ganti adalah pengganti untuk orang atau benda dalam suatu kalimat.

Kata ganti memiliki banyak sekali fungsi. Pertama, membantu memperkaya struktur kalimat. Sehingga kata ganti bisa mencegah kalimat monoton dalam satu paragraf karena mirip dengan kalimat lainnya. Hal ini juga efektif meningkatkan keterbacaan dan mendorong minat baca.

Kedua, kata ganti berperan penting dalam mencegah terjadinya pengulangan kata. Terutama jenis kata yang berkaitan dengan orang maupun benda. Sehingga, tidak ada kalimat tidak efektif dan menjadi pengulang dari kalimat sebelumnya.

Dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif (2017), ada beberapa jenis kata ganti. Meliputi aku, saya, kamu, engkau, dia, dan mereka. Jenis kata ganti ini kemudian hadir dalam versi pendek. Menjadi -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya.

Lalu, bagaimana aturan penulisan kata ganti yang benar? Kata ganti ada yang penulisannya harus dipisah dengan kata setelahnya maupun sebelumnya. Berikut rangkuman mengenai aturan tersebut mengacu pada PUEBI daring:

Sementara itu, dikutip melalui website Tirto, dijelaskan bahwa kata ganti “kau” tidak selalu ditulis dengan dirangkai melainkan bisa juga dipisah dari kata sebelum maupun setelahnya. Aturan penulisan kata ganti yang benar ini mengacu pada struktur kalimat.

Jika kata “kau” dalam suatu kalimat menjadi subjek dan diikuti Keterangan (baik waktu, tempat), penulisannya dipisah. Berikut contohnya:

Sementara, jika kata ganti “kau” berperan sebagai subjek maupun predikat tanpa Keterangan setelahnya. Barulah mengikuti aturan penulisan kata ganti kau- yang dijelaskan sebelumnya. Sehingga kata kau- disambung penulisannya dengan kata setelahnya.

Sebagai informasi tambahan, kata ganti juga berlaku untuk penyebutan Tuhan di dalam naskah. Umumnya menggunakan kata ganti -Mu dan -Nya. Sesuai aturan di PUEBI daring, penulisan kata ganti Tuhan wajib diawali dengan huruf kapital dan dirangkai menggunakan tanda hubung (-). Berikut beberapa contohnya dalam kalimat:

Kata ganti selain dalam bentuk -Mu dan -Nya yang ditujukkan untuk Tuhan juga selalu diawali dengan huruf kapital. Termasuk kata sandang misalnya Sang, Maha, dan lain sebagainya. Sehingga setiap kali kata ganti dan kata sandang yang diarahkan kepada Tuhan maka wajib diawali dengan huruf kapital.

Aturan penulisan ini masih kerap ditemukan salah, cek penulisan yang benar:

Pentingnya Memahami Kata Baku dan Tidak Baku

Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut.

Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata yang tidak baku.

Mau menulis karya ilmiah/buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]

Secara fungsinya, kata baku memiliki beberapa fungsi krusial sebagai satu ciri khas bangsa. Fungsi tersebut diantaranya:

Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.

Penambahan dan penggunaan kata ganti dalam naskah bahasa Indonesia adalah hal penting untuk memperkaya struktur kalimat sampai mencegah terjadi pengulangan. Namun, Anda perlu paham mengenai aturan penulisan kata ganti yang benar.

Dalam bahasa Indonesia, kata ganti memiliki jenis dan bentuk yang beragam. Ketika dituangkan dalam naskah atau karya tulis, suatu kata memiliki aturan penulisan tersendiri.

Kata ganti ternyata ada yang aturannya harus dipisah dengan kata dasarnya, ada pula yang harus digandeng seperti kata berimbuhan. Oleh sebab itu, menggunakan kata ganti tidak bisa asal-asalan. Berikut penjelasan detailnya.

Cara Penulisan Gelar yang Benar

Ilustrasi. Cara penulisan gelar yang benar untuk diploma, sarjana, dan magister (Unsplash/Pixabay)

Dirangkum dalam buku Kitab EYD Edisi V Terlengkap & Terbaru (2023), berikut penjelasan mengenai penulisan gelar yang benar untuk lulusan dalam dan luar negeri.

Secara umum, penulisan gelar untuk diploma, sarjana, dan magister sama. Gelar akademis dapat diletakkan di depan atau di belakang nama penyandang gelar tapi tergantung gelar yang disandangnya.

Cara menulis gelar diploma dan contohnya

Di Indonesia memberlakukan gelar yang berasal dari pendidikan vokasi. Gelar pendidikan vokasi terdiri sebagai berikut:

Contoh penulisan gelar diploma:

Cara membaca nominal uang rupiah dan penulisannya

Cara membaca atau menulis nominal uang rupiah gak boleh dilakukan sembarangan. Dikutip dari buku Smart Writing: Menulis Tanpa Bakat & Teori: Elmatera karya M. Hariwijaya, berikut cara membaca nominal uang rupiah dan penulisannya yang benar:

1. Perhatikan simbol Rp

Selain sebagai singkatan, simbol Rp juga dipakai dalam penulisan nominal uang. Jika dalam tulisan, simbol ini harus diletakkan pada bagian depan nominal uang. Sementara  dalam pengucapannya, simbol ini bisa diucapkan pada awal, tengah, atau akhir kalimat. Contoh:

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Rp1.000.000, dibaca satu juta rupiah.Rp1.100.000, dibaca satu juta seratus ribu rupiah.Rp1.850.000, dibaca satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah.Rp3.652.000, dibaca tiga juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah.Rp9.740.000, dibaca sembilan juta tujuh ratus empat puluh ribu rupiah. 2. Antara simbol Rp dengan nominal uang gak diberi spasi

Sesuai dengan contoh di atas, di antara simbol Rp dan angka nominalnya gak perlu diberikan spasi. Tujuannya untuk mencegah kecurangan dari pihak yang gak bertanggung jawab karena jika menggunakan spasi, kemungkinan ada pihak yang sengaja menambah angka bilangan.

3. Gunakan tanda titik (.) sebagai pemisah angka ribuan-jutaan

Jumlah ribuan sampai jutaan memerlukan tanda titik untuk memisahkan nominal uangnya. Bilangan ribuan merupakan bilangan nol yang berjumlah sebanyak tiga buah.

Contohnya adalah Rp2.000.000, dibaca dua juta rupiah. Sedangkan untuk nominal Rp50.000.000, dalam dokumen resmi atau kwitansi dapat ditulis menjadi 50 juta rupiah.

Baca Juga: 5 Tips yang Bisa Dilakukan Ketika Kehabisan Ide Menulis, Jadi Lancar!

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

Disini akan dijelaskan bagaimana ciri-ciri kata tidak baku agar dapat membedakan keduanya. Perbedaan dari kedua kata tersebut dapat dilihat pada ciri-cirinya juga. Berikut merupakan ciri-cirinya :

Contoh Penulisan Kata Ganti yang Benar

Membantu lebih memahami lagi bagaimana tata aturan penulisan kata ganti yang benar, berikut beberapa contoh kalimat yang benar pada saat menggunakan kata ganti:

Selain memperhatikan dan mempelajari sejumlah contoh di atas. Anda tentu perlu mempelajari contoh lainnya. Sehingga, Anda bisa lebih paham lagi mengenai apa dan bagaimana aturan penulisan kata ganti yang benar.

Tak hanya aturan, pahami juga teknis menulis di Microsoft Word untuk mempercepat proses menulis Anda. Baca selengkapnya:

Indonesiabaik.id - Meski sudah menjadi hal yang umum, tetapi tidak semua orang bisa membaca atau menuliskan nominal uang rupiah secara benar, loh! Padahal hal ini sangat mudah untuk dilakukan bila masyarakat mengerti mengenai aturan penulisannya.