Asal Mula Toko Kelontong
Berdasarkan laman KBBI, toko kelontong mempunyai dua arti yang berbeda. Kelontong adalah alat kelentungan yang selalu disuarakan oleh para penjaja barang dagangan demi menarik perhatian para calon pembeli. Kedua, kelontong adalah barang yang dibutuhkan sehari-hari oleh manusia, seperti cangkir, mangkuk, sikat gigi, hingga sabun.
Diperkirakan para pedagang kelontong sudah mulai muncul sejak abad ke-19 lalu dengan dagangan keperluan rumah tangga, bumbu dapur, beras, hingga sabun.
Ketika itu, berbagai kebutuhan rumah tangga biasanya dijual oleh para pedagang yang berasal dari Tionghoa. Pada mulanya, mereka menjual barang dagangannya secara berkeliling menggunakan kelontongan, tapi lama kelamaan mereka lebih memilih berdagang di suatu tempat secara permanen.
Dari mulai saat itu, toko kelontong menjadi pilihan utama masyarakat, karena di dalamnya terdapat berbagai barang yang lengkap dan bisa ditemui di berbagai tempat yang strategis, tidak jauh dari rumah masyarakat.
Meningkatnya perkembangan toko ritel yang modern tidak secara langsung menguburkan tingkat kesuksesan toko kelontong. Karena masih banyak mereka yang lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan hariannya di toko kelontong, terlebih lagi di daerah padat penduduk ataupun di daerah pedesaan.
Selain karena barang dagangannya yang tidak kalah lengkap dari toko ritel modern, selisih harga jualnya pun menjadi faktor alasan utamanya.
Cari Letak yang Strategis
Tips pertama dalam membuka toko kelontong adalah mencari tempat yang strategis. Pemilihan tempat ini harus berada di pemukiman penduduk yang dihuni oleh target pasar yang sebelumnya sudah ditentukan.
Contoh toko kelontong mirip minimarket
Nah, kamu hanya perlu meniru layout minimarket dengan berbagai banyak lorong memanjang. Namun, pastikan dulu space ruangan yang dimiliki cukup besar. Sebenarnya kamu bisa menyewa rumah kecil untuk dijadikan bisnis ini. Bisa juga merenovasi salah satu bagian rumah supaya lebih luas dengan membobol temboknya.
Baca juga: Cara Buka Toko Kelontong Modal 20 Juta dan Rincian Barangnya
Lantas, Apa Saja yang Dijual Di Dalam Toko Kelontong?
Barang pertama yang harus ada di dalam toko kelontong adalah alat tulis. Para pelajar dan pekerja kantoran sangat memerlukan alat tulis. Ada banyak sekali peralatan tulis yang bisa Anda jual, dari mulai buku tulis, buku gambar, pulpen, penghapus, pensil hingga amplop.
Barang kedua yang harus ada di dalam toko kelontong adalah minuman atau air mineral. Sediakanlah berbagai ukuran air mineral, mulai dari ukuran gelas hingga ukuran galon. Lalu, tambahkan juga minuman ringan sampai minuman bubuk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Cari Tempat Kulakan yang Tepat
Tips ketiga dalam membuka warung usaha kelontong adalah mencari supplier barang yang mampu menawarkan harga murah. Tujuannya tentu untuk meminimalisir modal dan memperoleh keuntungan besar.
Contoh toko kelontong ruko
Beruntung kalau memiliki ruko yang bisa dipakai untuk berjualan. Sejumlah ruko biasanya memiliki desain memanjang. Nah, kamu bisa menaruh rak di setiap sudut ruangan dan rak kecil di tengah-tengahnya. Sisakan lorong untuk pelanggan jalan di antara lorong sambil memilih barang yang akan dibelinya.
Pilih barang yang cepat laku
Mulai usaha warung dengan memasarkan barang-barang yang cepat laku. Misalnya saja beras, minyak goreng, gula, dan garam yang selalu jadi kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Dari keuntungan yang didapat, barulah kamu tambah barang jualannya.
Tips Sebelum Buka Usaha Toko Kelontong
Toko Kelontong Adalah
Pada dasarnya, toko kelontong adalah suatu toko yang didalamnya menjual beragam kebutuhan sehari-hari manusia. Berbagai barang tersebut mencakup keperluan lengkap rumah tangga, seperti beras, peralatan mandi, bumbu dapur, hingga alat pembersih rumah.
Dari masa ke masa, toko kelontong masih memiliki banyak sekali peminat. Tidak hanya karena jaraknya yang dekat, kedekatan hubungan dengan para pemiliknya juga menjadi salah satu faktor kenyamanan berbelanja di toko kelontong.
Bahkan, banyak pemilik toko kelontong yang menawarkan kredit, sehingga para pembelinya bisa berhutang dalam jangka waktu tertentu. Pengalaman ini tentu tidak bisa diperoleh ketika berbelanja di swalayan ataupun minimarket.
Toko kelontong termasuk ke dalam UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah. Bahkan, toko kelontong pernah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia hingga 99,9% dari semua pebisnis di Indonesia. Saat Indonesia mengalami badai krisis moneter di tahun 1998, UMKM berhasil menjadi penyelamat ekonomi negara.
Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Toko dan Mana yang Terbaik Untuk Anda?
Toko kelontong eceran
Jenis toko kelontong ini cukup banyak kamu jumpai di sekitar permukiman warga. Malahan, jumlahnya bisa lebih dari satu dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Toko kelontong eceran ini akan menjual berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.
Target pasar dari toko kelontong eceran adalah masyarakat sekitar yang memang mau memanfaatkan barangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak heran toko seperti ini memberikan produk dengan kemasan yang kecil. Begitu juga dengan produk sembako, seperti beras, gula, garam, dan minyak goreng.
Pelanggan yang berbelanja ke sini biasanya memang membeli dalam jumlah yang tidak banyak. Banyak juga orang yang hanya mencari pelengkap setelah mereka berbelanja bulanan di supermarket atau sekadar mencari barang untuk langsung dipakai.